Selasa, 07 Januari 2014

SISTEM PEMEBELAJARAN

 oleh : dyan teza anggar

Melalui pendeketan system kita dapat melihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses . Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling interaksi untuk mencapai suatu hasil di harapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah di tentukan . Maka system berkaitan dengan perencanaan . Perencanaan adalah pengambilan keputusan bagaimana memberdayakan komponen agara tujuan berhasil dengan sempurna  oleh sebab itu proses berfikir dengan pendekatan system memiliki daya ramal akan keberhasilan suaru proses .

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI TERHADAP SISTEM PEMBELAJRAN
Faktor guru
Siswa
Sarana dan prasarana
Lingkungan

KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN
Tujuan merupakan kompnen sangat penting dalam system pembelajaran
Isi taua materi merupakan komponen kedu dalam system pemebbelajaran
Strategi atau metode adalah komponen yang juga memiliki fungsi yang sangat menentukan
Alat dan sumber , walaupun fungsinya sebagai alat bantu akan tetapi memiliki peran yang tidak kalah pentingnya
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran

Menentuan menganalisin kelima komponen pokok dalam proses pembelajaran di atas ,akan dapat membuwat kita dalam memprediksi keberhasilan proses pembelajaran .




MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM



            Kurikulum sebagai pedoman berfungsi sebagai acuan atau juga dinamakan dokumen kurikulum sedangkan kurikulum sebagai implementasi adalah aktualisasi dari kurikulum sebagai pedoman makan implementasi kurikulum pada dasarnya adalah proses mengajar yang di lakukan guru dan proses belajar yang di lakukan siswa di dalam maupun di luar kelas dengan demikian kurukulum meliputi dua hal , yaitu mengembangkan pedoman dan mengembangkan pembelajaran .

KONSEPMDASAR MENGAJAR
Mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran
Secara deskritif menngajar di artikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa . Proses penyampaian sering juga di anggapa sebagai proses penrasfer ilmu dalam kontek ini mentransfer tidak di artikan sebagai memindahkan


Sebagai proses penyampain atau menanamkan ilmu pengatuhan , maka mengajar memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

Proses pengajaran berorientasi pada guru (ticher centered )
Siswa sebagai objek belajar
Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu
Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pengajaran




Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan
Pandangan mengajar yang hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan di anggap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan ada 4 alsann penting ,alasan inilah yang kemudian menuntut perlu terjadinya perubahan paradigm belajar dari mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran kepada mengajar sebagai proses mengatur lingkungan .

Siswa bukan orang dewasa dalam bentuk mini akan tetapi mereka adalah organism yang sedang berkembang agar mereka dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangannya , di butuhkan orang   dewsa yang mrngarahkan dan mebimbing mereka agar tumbuh dan berkembang secara optimal .
Ledakan ilmu pengetahuan mengakibatkan kecenderungan setiap orang tidak mungkin dapat menguasai setip  keilmuan .
Perkembangan teknologi khususnya teknoligi informasi memungkinkan setiap orang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dimana dan kapan saja .siswa bisa mengajar dari berbagai sumber yang tersedia .
Penemuan –penemuan baru khususnya dalam bidang psikologi , mengakibatkan pemahaman baru terhadap konsep perubahan tingkah laku manusia .

Ke empat hall di atas menutut perubahan makna dalam mengajar .
mengajar jangan di artikan sebagai proses menyampaikan materi pembelajaran atau memberikan stimulus sebanyak – banyaknya kepada siswa akan tetapi menjadi pandang sebagi proses mangatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang di milikinya .

            Kata pembelajaran adalah  dari intrukstion yang banyak di pakai dalam dunia pendidikan di amerika serikat . Istilah ini banyak di pengaruihi oleh aliran psikologi kognitif-wholistik yang menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan .
 Dalam istilah pembelajran yang lebih mempengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat di manfaatkan untuk kebutuhan mengajar ,siswa di posisikan sebagai subjek belajar yang memeggang peranan yang utama , sehingga dalam seting proses mengajar , mengajar siswa di tuntut beraktifitas secara penuh bahkan secara individualtur  memepelajari bahan pelajaran .

Terdapat  karakteristik dari konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan itu .

Mengajar berpusat pada siswa (student centered )
Mengajar tidak di tentukan oleh guru akan tetapi sangat di tentukan oleh siswa itu sendiri hendak belajar apa siswa dari topic yang harus di pelajari bagaimana cara mempelajainya ,bukan hanya guru yang menetukan akan tetapi juga siswa.

Siswa sebagai subjek belajar
Sebagai proses megatur lingkungan siswa tiidak di anggap sebagai orgaisme yang pasif yang hanya sebagai penerima informasi akan tetapi di pandang sebagai organism yang aktif yang memiliki potensi untuk berkambang . mereka adalah indivudu yang memliki kemampuan dan kompetensi

Proses pembelajaran berlangsung dimana saja
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang berorientasi kepada siswa ,maka proses pembelajaran terjadi dimana saja

Pemebelajaran berorintasi pda pencapaiian tujuan
Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan di capai .


MENGAJAR DAN PEMEBELAJARAN
Dalam kontek implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran akan tetapi juga di maknai sebagai proses mengatur lingkunga supaya siswa belajar . Makna lain mengajar demikian sering di isilahkan dengan pemebelajaran .
Bruce weil 1980 menggungumukakan tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran semacam ini . Pertama proses pembelajaran adalah membentuk reaksi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah stuktur kognitif siswa .kedua berhubungan dengan tipe-tipe penipe getahuan yang harus di pelajari . ada tiga tipe penegetahuan  yang amsing masing memerlukan situasi yang berbeda dalam mepelajarinya yaitu pengetahuan fisis ,social , dan logika . Ketiga dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosiial .Anak akan lebih baik mempelajari pengetahuan logika dan social dari temannya sendiri .
Dari penjelasan di atas maka makan pembelajaran di tujnjukan oleh beberapa cirri sebagai berikut ;
Pembelajaran adalah Proses Berpikir
Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi anatara individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, akan tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. Pemikiran yang mendasari pembelajaran berpikir adalah pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya. Menurut Bettencourt, mengajar dalam pembelajaran berpikir adalah berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, dan bersikap kritis. Dalam proses pembeajaran  La Costa, mengklasifikasikan mengajar bepikir menjadi tiga, diantaranya:

Teaching of thinking, adalah proses pembelajaran yang diarahkan untuk pembentukan keterampilan mental tertentu seperti, keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya. Jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada sapek tujuan pembelajaran.
Teaching for thinking, adalah proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan situasi dan lingkungan belajar yang dapat mendorong terhadap perkembangan kognitif. Jenis pembelajaran ini lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan tertentu.
Teaching about thinking, adalah pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk membantu agar siswa lebih sadar terhadap proses berpikkirnya. Jenis pembelajaran ini menekankan kepada metodologi yang digunakan dalam proses pe,belajaran.



Proses Pembelajaran adalah Memanfaatkan Potensi Otak
Proses berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Menurut beberapa ahli, otak manusia terdiri dari dua bagian bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Masing-masing belahan otak memiliki spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, skuensial, linier, dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Proses berpikir otak kanan bersifat acak,tidak teratur, intuitif, dan holistis.
Kedua belahan otak harus dikembangkan secara optimal dan seimbang. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya dengan memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional akan membuat anak dalam posisi “kering dan hampa”. Oleh karena itu belajar berpikir logis dan rasional perlu didukung pergerakan otak kanan, misalnya memasukkan unsur-unsur yang dapat memengaruhi emosi, yaitu unsur estetika melalui proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan . Dalam standar proses pendidikan, belajar adalah memanfaatkan kedua belahan otak secara seimbang.

Pemebelajaran berlangsung sepanjang hayat
Prinsip belajar sepanjang hayat seperti yang telah di kemukakan sejalan dengan 4 pilar pendidikan universal seperti yang di rumuskan oleh unisco 1996 , yaitu  learning to know yang berarti learning to learn , learning to do , learning to be , leraning ti live together .













            KATA PENGANTAR


                      Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapta meyelesaikan makalah ini dengan baik .
                      Makalah ini membahas mengenai “system pembelajran “ dan “mengajar dan belajar dalam imlpementasi kurikulum”.
         Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khusunya bagi kita semua .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar