Selasa, 07 Januari 2014

prosa fiksi

Prosa adalah hasil karya sastra yang bersifat paparan atau berbentuk cerita.Prosa sering disebut karangan bebas karena tidak mengandung rima dan ritme seperti halnya puisi. Prosa yang termasuk dalam karya sastra sebagai berikut :

a. Prosa fiksi, misalnya cerpen, roman, dan novel.
b. Prosa nonfiksi, misalnya biografi, autobiografi, esai, dan kritik.

Jenis Prosa Fiksi
Cerpen adalah cerita yang menurut wujudnya fisiknya berbentuk pendek. Ciri-ciri cerpen :
Alur atau plotnya tunggal/sederhana.
Latar yang dituliskan hanya sesaat dan dalam lingkungan terbatas.
Hanya mengungkapkan satu masalah kehidupan.
Pemusatan perhatiannya hanya pada satu tokoh.
Roman adalah sejenis prosa yang menceritakan tokoh utamanya dari kecil hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia.Sedangkan novel adalah sejenis prosa yang tokoh utamanya mengalami perubahan nasib. Ciri-ciri roman dan novel :
Memiliki lebih dari satu alur/plot.
Umumnya tokoh cerita banyak dengan berbagai karakter.
Teme lebih kompleks, ditandai dengan tema-tema bawahan.
Mengandung latar geografi atau tempat para tokohnya bermain.

Unsur-unsur Prosa Fiksi
Unsur Intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra, misalnya : tema, alur/plot, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.

1. Tema

Tema adalah ide pokok suatu cerita.Tema cerpen, roman atau novel biasanya menyangkut persoalan kehidupan manusia, misalnya keberanian, kasih sayang, kekuasaan, dan sebagainya.

2. Amanat

Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya.

3. Latar

Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana sebagai lokasi dan situasi yang melingkungi tokoh-tokoh dalam cerita.

4. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak atau karakter tokoh-tokoh cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh dapat dilakukan antara lain dengan :
penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
penggambaran kebiasan tokoh.
penggambaran lingkungan kehidupan tokoh.
pengarang menceritakan secara langsung.
penggambaran tokoh lain.
5. Sudut pandang atau point of view

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang orang pertama
ciri-cirinya :
1. Memakai tokoh aku atau saya dalam cerita.
2. Pengarang menjadi tokoh utama atau tokoh pembantu.
Sudut pandang orang ketiga
ciri-cirinya :
1. Menggunakan tokoh ia, dia atau memakai nama orang.
2. Pengarang berdiri di luar cerita, tidak memegang peranan.

6. Plot atau alur

Plot adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra. Macam-macam alur :
Alur bawahan, alur tambahan yang disisipkan di sela-sela alur utama.
Alur longgar, alur yang jalinan peristiwanya tidak memperlihatkan hubungan yang padu.
Alur erat, alur yang jalinan peristiwanya memperlihatkan hubungan yang padu.
Alur menanjak, alur yang jalinan peristiwanya menanjak sampai cerita selesai.
Alur mundur, alur yang jalinan peristiwanya mengisahkan peristiwa masa lalu.
Tahapan-tahapan alur :
Pengenalan situasi cerita.
Pengungkapan peristiwa.
Menuju pada adanya konflik.
Puncak konflik.
Puncak penyelesaian atau ending.




sa tp cerita.
materi referensi:
kbbi

Prosa fiksi sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa fiksi adalah lamunan kosong seorang pengarang. Prosa fiksi adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan. Fiksi dapat dibedakan atas fiksi yang realitas dan fiksi yang aktualitas. Fiksi realitas mengatakan: “seandainya semua fakta, maka beginilah yang akan terjadi. Jadi, fiksi realitas adalah hal-hal yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi.Penulis fiksi membuat para tokoh imaginatif dalam karyanya itu menjadi hidup.Fiksi aktualitas mengatakan “karena semua fakta maka beginilah yang akan terjadi”.Jadi, aktualitas artinya hal-hal yang benar-benar terjadi. Contoh: roman sejarah, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar, dan dibaca oleh pengarang.Adapun ciri-ciri prosa fiksi adalah bahasanya terurai, dapat memperluas pengetahuan dan menambah pengetahuan, terutama pengalaman imajinatif.Prosa fiksi dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan.Maknanya dapat berarti ambigu.Prosa fiksi melukiskan realita imajinatif karena imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin lepas dari imajinasi.Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan pada penggunaan kata-kata konotatif.Selanjutnya prosa fiksi mengajak kita untuk berkontemplasi karena sastra menyodorkan interpretasi pribadi yang berhubungan dengan imajinasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar