KARMA
KONSEP PEMENTASAN
Drama ini
diilhami dari cerita Legenda Batu
Menangis yang bersal dari Sulawesi
Utara, karena kami menganggap bahwa dalam cerita tersebut banyak terdapat nilai
– nilai kemanusiaan yang dapat kita tanamkan untuk anak tingkat sekolah dasar,
misalnya sikap untuk tidak durhaka terhadap orang tua, sikap untuk tidak
berbohong, dan menunjukkan bahwa kasih sayang orang tua tidak akan pernah
lekang sampai kapanpun.
Dalam drama ini
kami telah melakukan banyak perubahan – perubahan tokoh dari cerita yang
sebenarnya dan kami telah memodifikasi cerita ini hingga hampir mirip dengan
kisah – kisah kehidupan nyata seperti sekarang ini.
SINOPSIS CERITA
Joko mempunyai
seorang pacar anak orang kaya yaitu anak juragan sapi dari desa sebelah. Hal
tersebut diceritakan Joko terhadap Ibunya . Betapa terkejutnya sang Ibu pada saat
Ibunya mendengar dari Joko bahwa dia telah berbohong dengan mengatakan bahwa
dia adalah anak orang kaya untuk mendapatkan gadis tersebut . Dan yang lebih
menyakitkan lagi Joko menyuruh sang Ibu untuk memanggil Joko tuan pada saat
Joko bersama dengan sang kekasih, namun sang Ibu masih dapat bersabar .
Suatu hari pacar Joko meminta Joko untuk melamarnya dan Jokopun
menyanggupinya dengan segala syarat yang diajukan oleh sang pacar yaitu Joko
harus menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- kepada calon mertuanya .
kejadian ini membuat Joko bingung dan kembali Joko mendesak Tbunya untuk
menyediakan uang tersebut dalam waktu dua hari. Dan Joko tidak mau tahu
bagaimana caranya sampai-sampai Joko menyuruh Ibunya Untuk menjual tanah
warisan dari bapaknya . dan lagi-lagi sang Ibu tidak kuasa untuk menolak karena
Joko mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak segera di
penuhi .
Dan sesuai dengan waktu yang telah disepakati, Jokopun melamar pacarnya
dengan memenuhi syarat yang telah diajukan. Pada saat melamar Joko membawa sang
Ibu yang telah disuruh untuk mengaku sebagai pembantunya . dan pada saat
pelamaran tersebut sang calon mertua Joko bertanya kepada Joko tentang orang
tua Joko dan Joko menjawab bahwa orang tua laki-lakinya telah meninggal dunia pada
saat Joko masih kecil. Calon mertuanya bertanya kembali tentang Ibu Joko, Joko
pun kebingungan untuk menjawab, dan setelah ditanya beberapa kali oleh calon
mertuamya maka Jokopun menjawab bawwa Ibunya telah meninggal dunia . seketika
itupun Ibu Joko tidak dapat menahan kesabaran lagi dan secara tidak sengaja
mengutuk Joko menjadi patung .
MBOK (sambil membawa
nasi)
Anik, lauknya bawa kesini, itu tadi yang Mbok letakkan
didekat kompor .
ANIK (sambil
membawa lauk)
Iya Mbok .
MBOK (sambil
menata makanan)
Ayo ditata dulu makanannya setelah itu panggil adikmu Joko,
kita sarapan bersama.
ANIK
Joko masih mandi, Mbok
SESAAT KEMUDIAN JOKOPUN DATANG DAN DUDUK DIANTARA MBOK DAN
ANIK
JOKO
Sarapannya apa, Mbok ?
MBOK
ya seperti biasanya toh Jok, tahu sama tempe .
JOKO (dengan
suara keras)
Apa tahu clan tempe
lagi kata Mbok ? Aku kan bosan mbok, tiap hari
makan tempe dan
tahu . Pokoknya aku nggak mau.
ANIK
Sudahlah Jok diakan saja . Yang kita punya kan cuma ini .
JOKO
Mungkin Mbak bisa makan seperti ini setiap hari, tapi aku
nggak bisa Mbak.
MBOK
Kamu ini mbokya ngerti toh , Mbok ini kerjanya apa ? Mbokkan
Cuma buruh tani . Kamu juga tahu sendiri kalau beberapa hari ini sawahnya
kebanjiran.
JOKO
Mbokkan bisa cari kerja yang lain, nyuci baju orang kek,
jadi buruh pabrik kek, atau yang lainnya .
MBOK
Kamu iti gimana toh Jok, memang cari kerja itu gampang.
JOKO
Ya sudah Aku makan tapi Aku nggak mau kalau besok lauknya
tahu dan tempe
lagi
Akhirnya merekapun sarapan bersama. dan tiga puluh menit
kemudian …….
MBOK
Anik, tolong piring-piringnya bawa kedalam .
ANIK
Baik Mbok
MBOK
Jok, Mbok perhatikan pagi-pagi seperti ini kamu sudah rapi ,
mau kemana ?
JOKO
Itu Mbok pacarku mau kesini, Mbok !
MBOK
jadi kamu punya pacar toh . Anak siapa ?
JOKO
Itu lho, anaknya juragan sapi dari kampung sebelah.
MBOK (sambil
terkejut)
Apa ….. ? Kamu pacaran sama anaknya juragan sapi itu. Memang
dia mau pacaran sama kamu yang anaknya buruh tani ?
JOKO (bingung)
ya aku tidak ngomong kalau aku ini anaknya buruh tani . Aku
bilang aku adalah anaknya orang kaya.
MBOK (sambil
mengelus dada)
Astaghfirullah Joko. kenapa kamu berbohong seperti itu ?
JOKO (dengan nada
agak kerat)
Mbok, aku lakukan ini demi kita Mbok. Memangnya, Mbok nggak
senang kalau Mbok punya memantu orang kaya?
MBOK
Ya, Mbok senang punya menantu orang kaya tapi jangan begitu
caranya. Nati kalau pacarmu tahu kalau kamu orang miskin bagaimana terus
bagaiaman?
JOKO
Ya, aku ngggak tahu
MBOK
Kamu itu bagaimana toh Jok?
JOKO
Oh ya nanti pacarku mau datang ke sini, dan aku mau Mbok
jangan memanggil aku anak tapi Mbok harus memanggil aku tuan dan Mbok harus
mengaku sebagai pembantuku.
MBOK (terkejut)
Masya Allah Joko, kamu kok tega sama Mbok, Mbokkan orang tua
kamu, masak kau menyuruh Mbok memanggil kamu tuan.
JOKO (Sambil
berdiri)
aku nggak mau tahu pokoknya Mbok harus seperti itu, kalau
Mbok nggak lebih baik aku pergi dari sini. Aku sudah bosan hidup sebagai orang
miskin, rumah yang sempit dan nggak punya apa-apa
MBOK (sambil
memegang tangan Joko)
Ya sudah , ya sudah nnti kalau pacar kamu datang Mbok akan
berpura – pura menjadi pembantu kamu, tapi kamu j angan pergi kamu kan anak laki-laki Mbok
satu-satunya . Ya sudah Mbok tinggal ke dapur dulu .
JOKO MODAR-MANDIR MENANTI KEDATANGAN SANG PACAR DAN SESAAT
KEMUDIAN PACAR JOKOPUN DATANG .
ARISKA (dengan
nada manja)
Sayang, tahu nggak aku sudah nunggu lama disana . Untung
tadi aku ketemu sama Joni teman kamu. Katanya kamu suruh aku kesini . Ini rumah
siapa sich sayang ?
JOKO
Oh ……….. ini rumah pembantuku, aku kesini menjenguk anaknya yang
sedang sakit.
TIBA-TIBA IBUNYA JOKO KELUAR
MBOK
Oh …… ada tamu toh .
ARISKA
Eh !Dia siapa sayang ?
JOKO Oh ini ! dia adalah pembantuku yang aku
ceritakan tadi
MBOK
Iya, saya adalah
pembantu tuan Joko . Tuan kesini menjenguk anak saya yang sedang sakit .
JOKO
Oh ya ! sayang kamu mau minum apa ?
ARISKA
E…. ada orange jus gak yang ?
JOKO
Aduh sayang di rumah pembantu masak ada orange j us!
MBOK
Benar Non! Saya ini kan
hanya orang kampungyang ada Cuma air putih.
ARISKA
Ya udah deh air putih aja.
JOKO
Cepat Mbok ambilkan!
MBOK
Baik Tuan.
SETELAH SI MBOK MASUK, JOKO DAN ARISKA BERBINCANG – BINCANG
DI DEPAN RUMAH.
ARISKA
Ngomong – ngomong aku harus duduk di mana?
JOKO
Di sini aja ya Yang?( Sambil menunjuk tikar)
ARISKA
Apa??? Masak aku disuruh duduk di tempat yang kotor ini?
JOKO
Maklumlah Yang, ini kan
rumahnya pembantu jadi umtuk sementara duduk di sini aja!
ARISKA
Ya dah deh kalau begitu.
SI MBOK KELUAR DANGAN MEMBAWA DUA GELAS AIR PUTIH.
MBOK
Ini Non airnya, silahkan di minum.
JOKO
terimakasih Mbok . ya sudah silakan Mbok masuk kedalam .
Setelah Mbok masuk kedalam, Joko dan Ariska melanjutkan
kembali percakapannya.
Ariska Yang, kita kan sudah lama pacaran.
Kapan sayang melamar aku ? Mami sudah sering tanya.
JOKO (sambil
berfikir)
E… Bagaimana kalau bulan depan ?
ARISKA
Tapi Yang, Mami kan
mau pergi keluar negeri .
JOKO
bagaimana kalau minggu depan ?
ARISKA
begini Yang, kata Mami 2 hari lagi Sayang harus melamar aku.
JOKO (dengan
terpaksa jokopun menyetujuinya )
ya sudah, 2 hari lagi aku melamar kamu.
ARISKA
Tapi Yang, kata Mami ada syaratnya.
JOKO
Apa syaratnya Sayang ?
ARISKA
Saat melamar, sayang harus membawa uang sebesar Rp.
20.000.000,-
JOKO (terkejut)
a…… pa ? dua puluh juta ?
ARISKA
Sayang kenapa kok terkejut ! uang dua puluh juta kan kecil buat sayang
JOKO (berpura –
pura )
Ah , siapa yang terkejut . kalau hanya uang dua puluh juta
itu kecil buat aku .
ARISKA
Jadi bagaimana Yang ? Sayang jadi kan melamar aku ?
JOKO
Ya pasti dong sayang
ARISKA
Ya udah ya , aku pulang dulu Yang . Aku masih ada j anj i
sama teman – teman mau pergi ke Mall. Da……… (sambil melambaikan tangan)
JOKO (sambil
melambaikan tangan)
hati – hati dijalan ya.
SETELAH ARISKA PULANG, JOKO MASUK
KEDALAM RUMAH DENGAN PERASAAN YANG BINGUNG. MELIHAT JOKO YANG SEPERTI ITU SI
MBOK JUGA IKUT BINGUNG.
MBOK
JOKO
Gini mbok, orang tua Ariska minta aku melamar Ariska dua
hari lagi
MBOK
Kamu mau melamar pakai apa jok ? kamu kan belum kerja.
JOKO
Mamanya Ariska juga minta uang Rp.20 juta buat melamar
anaknya.
MBOK
Apa??? 20juta??? Kita dapat uang sebesar itu dari mana ?
kita kan hanya
orang miskin, buat makan saja kita susah. Apalagi 20 juta !
JOKO
Pokoknya aku gak mau tahu. Dalam dua hari mbok harus
menyiapkan uang 20 juta untuk melamar pacarku.
MBOK
Masyaallah jok, ya gak mungkin toh mbok dapat uang 20juta
dalam dua hari.
JOKO
Tapi kita kan
masih punya tanah peninggalan bapak yang ada dibelakang rumah itu mbok.
MBOK
Jok, itu kan
peninggalan bapakmu satu-satunya. Masak kamu tega nyuruh mbok menjualnya.
JOKO
Sudahlah mbok jual saja. Kalau mbok gak mau jual lebih baik
aku pergi saja dari rumah.
MBOK
Jangan gitu toh nak, kita kan sudah gak punya apa-apa lagi.
JOKO
Pokoknya aku gak mau tahu, lebih baik aku minggat kalu mbok
gak mau menjualnya.
MBOK
Ya udah jok, nanti mbok pikir-pikir dulu.
JOKO
Kalau gitu aku keluar dulu.
Karena mendengar keributan antara mbok dan adiknya, Anikpun
keluar.
ANIK
MBOK
Adikmu ini lho, katanya dia mau melamar pacarnya dan calon
mertuanya minta uang sebesar 20 juta. mbok bingung harus cari uang dimana.
Malahan dia nyuruh mbok jual tanah peninggalan bapakmu.
ANIK
Terus mbok mau ?.
MBOK
Lha gimana lagi nik, adikmu ngancam mau minggat dari rumah
kalau mbok gak jual tanah. Dia kan
anak-anak laki-laki mbok satu-satunya.
ANIK (dengan nada
kesal)
Mbok sih selalu saja menuruti keinginan joko.
MBOK
Mbok sudah gak punya cara lagi nik. Mbok bingung ! !.
ANIK
Ya sudah, terserah mbok saja. Anik masuk dulu mau nyuci
piring mbok.
Dengan merasa terpaksa sekali, maka ibu jokopun menjual
tanah peninggalan almarhum suaminya. Ibu joko akhirnya pergi kerumah Bu Anis
juragan kaya di desanya yang biasa membeli tanah.
BU ANIS
Jeng…..aku baru beli kalung berlian lho bagus banget !
BU HEFNI
Iya to bu….., mana aku pengen lihat ! aku kemarin juga baru
dibeliin cincin permata sama suamiku dari Korea Selatan.
IBU JOKO
Permisi Bu Anis….., kulonuwun ?!.
BU ANIS
Oh …monggo, lho! Bu Joko, mari masuk bu. Silahkan duduk,
silahkan bu !.
IBU JOKO
Iya bu…terimakasih.
BU ANIS
Kok tumben bu joko. Ada
perlu apa ? ndak biasanya loh ibu main kerumah saya….
IBU JOKO
Oh …iya bu, begini…. maksud kedatangan saya kemari tadi
pertama mau silaturrahmi dan yang kedua mau…. anu…..saya dengar ibu bias
membeli tanah, dan saya bermaksud akan menawarkan tanah saya dibelakang rumah
itu untuk saya jual kepada ibu.
BU ANIS
Iya ta bu… ibu apa bawa surat-surat tanahnya ?.
IBU JOKO
Ini bu ! (sambil menyerahkan surat-surat tanah)
BU ANIS
Iya, saya periksa dulu ya bu ! (memeriksa surat-surat tanah).
Terus ibu mau menjual tanah ini berapa bu ?.
IBU JOKO
Emmm…… kalau Rp.25.000.000 bagaimana bu ?.
BU ANIS
Kok Rp.25.000.000 to bu! Kalau Rp.18.000.000 bagaimana?.
BU JOKO
Kok Rp.18.000.000to bu, ya udah kalau Rp.20.000.000 saja
bagaimana bu… yang penting jangan kurang dari Rp.20.000.000 ya bu…. bagaimana?.
IBU HEFNI
Sudahlah jeng…. iya saja !.
IBU ANIS
Ya sudah bu…baiklah, saya beli Rp.20.000.000. sekarang saya ambilkan uang
dulu kedalam ya bu !.
IBU HEFNI
Bu…. kok tanahnya dijual, memangnya ada keperluan apa to bu!
Kelihatannya mendadak sekali!.
BU J OKO
Hemmm… iya bu, ada keperluan keluarga. Hem…
IBU ANIS (keluar
dari kamar)
Ibu joko, ini uangnya Rp.20.000.000, coba dihitung dulu bu !.
BU JOKO
Ndak bu…. saya percaya kok sama ibu. Terimakasih….kalau
begitu saya pamit dulu ya bu. Terimakasih……..
BU ANIS
Oh iya bu, kok tergesa-gesa, baiklah bu…. saya juga
terimakasih. Nanti kalau saya butuh surat-surat keterangan yang lain bolehkan
saya main kerumah ibu ?.
BU JOKO
Oh iya…. silahkan bu. Ndak apa-apa ! Bu Hefni juga boleh
main kegubuk saya yang reot itu. Ya sudah bu… saya pamit dulu, terimakasih.
Mari…….. .
BU ANIS
Iya mari-mari…..hati-hati ya bu !.
Sementara itu, suasana dirumah Ariska pacar Joko begitu
sibuk mempersiapkan acara lamaran. Para
pembantu sibuk bersih-bersih dan menata rumah.
YU
Aduh…..kerja kok terus, sampek coklek pinggangku ini
rasanya. Eh nem nem, sini…..tak kasih tahu!. (kemudian duduk)
NEM
YU
Eh kamu tahu ndak, non ariska itu hari ini mau dilamar
juragan kaya katanya guuuuanteng lho!.
NEM
Masak sih Yu! Aku kok ndak tau !.
YU
iya! Kamu ini bagaimana to nem nem, masa sama yang terjadi
pada juragan kita kamu ndak tahu? Wong tetangga-tetangga yang beli sayur tadi
semua membicarakan itu kok ! katanya sih, wajahnya seperti david Beckham pemain
sepak bola itu lho nem.
NEM
Da….. David Beckham itu sopo to Yu !.
YU
Gusti allah nem nem, makanya kamu itu j adi orang mbok ya
nonton TV. Walau kita pembantu tapi mbok yo yang sedikit modern gitu po’o. kaya
aku ini !. (sambil berpose lenggak-lenggok)
IBU ARISKA
Aduh,duh,duh,duh…… wong disuruh kerja kok ya ngerumpi!
Kalian berdua itu piye to Yu, Nem! Ayo coba kamu Nem dah siap pa belum
makananya di dapur ?
NEM
Belum ndoro putri…..(sambil ketakutan)
IBU ARISKA
Kok belum piye to Nem, lihat ini sudah jam berapa ? calon
besanku tuh mau dating. Ayo cepat sana
kamu siapkan makanannya! Dan kamu Yu, bersih-bersih didepan sana . Nanti kalau tamunya dating kasih tau
saya ya.
YU & NEM
Inggih ndoro putri……...
IDA
IBU ARISKA
itu loh Yu sama Nem, wong disuruh kerja kok malah ngerumpi.
IDA
Iya tuh ma, pembantu kita itu senangnya ngegosip melulu.
Malah kemarin itu yang namanya Nem itu malah pacaran dipasar. Bukannya beli
sayur malah kencan sama tukang ojek di depan itu loh ma.
IBU ARISKA
Oh iya ida , coba kamu lihat mbakmu dikamar. Dandannya udah
selesai apa belum, dari tadi dandan kok belum selesai juga. Ayo sana …..
IDA
Iya-iya ma…..(sambil agak sewot)
ARISKA
Mama…..aduh mamaaku udah kelihatan lebih cantik belum ma? Tu
bajuku…. antingku juga bagus kan
ma?
IBU ARISKA
Iya-iya…. anak mama cuuanntik sekali, memang sudah saatnya
dilamar. Mbakmu cantik kan
ida ? .
IDA
Iya cantik!. (sambil cemberut karena sewot & iri)
YU
Maaf ndoro putri……. diluar tamunya sudah datang.
IBU ARISKA
Kamu itu piye to yu, kalau tamunya datang ya disuruh masuk
to ! ayo cepat suruh masuk !.
YU
Inggih…inggih ndoro putri, inggih! Setelah tamunya masuk…….
ARISKA
Sayang……. kamu sudah datang ya. Kami semua udah lama nunggu
kamu, kok telat sihhh….
JOKO
Iya sayang maaf…… maklum Surabaya , macet!.
Ariska Oh…. begitu.
oh ya ma ini loh yang namanya joko pacarnya riska.
IBU ARISKA
Oh…. ini to yang namanya nak jojko, silahkan duduk nak joko!
(sambil berjabat tangan kemudian menyilahkan tamunya duduk) , lho, ini siapa
nakjoko?.
Joko Ehmm…ini..ini
pembantu saya ma...
ARISKA
Iya ma, ini pembantunya sayang joko yang Riska ceritakan
kemarin waktu anaknya sakit. Mama masih ingat kan ?.
IBU ARISKA
Ohh…. iya mama inget.
JOKO
Iya ma…..betul sekali. Ma, maksud kedatangan saya kemari mau
melamar Riska ma… .
IBU ARISKA
Oh… iya. Ibu sih ndak apa-apa, tapi apa kamu sudah membawa
persyaratannya?.
JOKO
Iya sudah…ini ma! (sambil meminta uang kepada ibunya yang
disuruh berpura-pura jadi pembantunya lalu menyerahkannya kepada calon
mertuanya)
IBU ARISKA
Sebentar ibu hitung dulu ya nak! …..aduh, udah wis ibu percaya. Ayo ida
kamu saja yang hitung dikamar mama.
IDA
Iya ma.. . !. Ibu Ariska
Yu… Nem… ! Yu & Nem Inggih ndoro putri….
IBU ARISKA
ayo kamu buatkan minum 3 jus jeruk dan camilannnya bawa
kesini ya. Cepat!
YU & NEM
kok 3 ndoro, terus yang itu bagaimana?(sambil menunjuk pada
ibunya joko)
IBU ARISKA
udah cepet sana !
Kalau disuruh itu gak usah banyak Tanya-tanya! Yu & Nem Inggih ndoro..
IBU ARISKA
Oh iya…orang tuanya nak joko kemana? Kok ndak ikut, mama
kira mereka ikut. Kok malah pembantunya yang diajak.
JOKO
Oh…. papa saya sudah meninggal ma… ! Ibu Ariska Oh sudah meninggal, maaf ya nak joko!
YU DAN NEM MASUK KERUANG TAMU SAMBIL MEMBAWA MINUMAN DAN
CAMILAN. KEMUDIAN IBU ARISKA, ARISKA DAN JOKO MENIKMATI HIDANGAN YANG DISAJIKAN
SEMENTARA IBU JOKO DIBIARKAN DUDUK DILANTAI TANPA MENIKAMTI APAPUN JUGA.
IBU ARISKA
Lalu mamanya nak joko sekarang dimana?
JOKO
Ehm…. mama …mama …(sambil melihat ibunya dengan bingung),
mama saya juga sudah meninggal ma…
IBU JOKO (langsung
berdiri dan menghadap pada joko)
joko! Joko anakkku! Mbok masih sehat dan sekarang masih
berdiri di hadapanmu kamu bilang mbok sudah meninggal. Astaghfirullah…joko. Aku
mbokmu joko, yang mengandung kamu, melahirkan kamu dan sekarang dihadapanmu
kamu bilang sudah mati joko !
ARISKA (saat joko
kebingungan)
sebentar…. sayang ini siapa sich! Kamu bilang pembantu kamu,
tapi kok dia bilang dia ini ibunya kamu. Lalu yang benar yang mana?
JOKO
Tenang sayang ….yang benar ini bukan ibuku tapi pembantuku.
Dan ibuku sudah meninggal.
IBU JOKO
Durhaka kamu joko !ini balasan kamu joko. Aku mbokmu joko!
JOKO
Enak saja !kamu bilang kamu ini ibuku ? (sambil mendorong
ibunya hingga jatuh tersungkur kelantai)
IBU JOKO (sambil
berusaha berdiri dan membelakangi Joko)
Durhaka kamu joko! benar-benar kamu anak durhaka! Ini
balasan kamu pada ibumu sendiri ?daripada mbok melihat anak seperti kamu lebih
baik mbok melihat patung !»
JOKO (tiba-tiba
saja joko terjatuh dan kakinya tidak bias digerakkan)
Aduh kakiku! mbok…mbok…ampun mbok…ampun, maafkan joko mbok….
ARISKA (sambil
menangis melihat joko)
IBU ARISKA
sudahlah nak…mama juga nggak tahu
IBU JOKO
Sekarang kamu mau mengakui aku sebagai mbokmu dihadapan
mereka ! sekarang kamu mau! (sambil marah karena sakit hati)
JOKO (sambil
memohon-mohon)
Ampun mbok…ampun!
IBU JOKO
Tidak joko, ibu tidak akan memaafkan kamu. Ibu sudah
terlanjur sakit hati! Ini memang karma yang harus kamu terima!
DAN AKHIRNYA JOKOPUN MENJADI PATUNG.
IBU JOKO (berbalik
menghadap Joko)
Jok , Jok, Jok kamu kenapa nak! Ayo bicaralah pada ibu , ya
Allah Joko ! mengapa kamu jadi seperti ini nak? astaghfirullah apa yang telah
aku katakan, aku telah mengutuk anakku sendiri.
DAN IBU JOKOPUN HANYA DAPAT BERSIMPUH MENANGIS MENYAKSIKAN
ANAKNYA YANG MENJADI PATUNG
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar