Jumat, 10 Januari 2014

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Kalimat 

Pendefinisian sederhana dari sebuah kalimat adalah sekumpulan kata-kata yang memiliki arti. Kalimat memiliki bermacam-macam pengertian. Beberapa pengertian kalimat menurut para ahli : 
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa (Cook, 1971;Elson dan Picket, 1969).
Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955).
Di sisi lain, Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.

Unsur-unsur Kalimat
 
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur kalimat antara lain :

1. Subjek
Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat. Ciri-ciri subjek :
· Berupa kata benda atau frase bendaan
· Disertai kata ini, itu, dan tersebut 
· Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa
· Didahului kata bahwa
· Mempunyai keterangan pewatas yang
· Tidak didahului preposisi
Contoh :
· Hendra anak yang nakal.
· Anak kecil itu sedang menggambar.

2. Predikat
Predikat adalah sebagai unsur kata kerja. Ciri-ciri predikat :
· Dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau kata depan
· Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
· Disertai kata adalah atau merupakan
· Dapat diingkari
· Disertai kata keterangan aspek atau modalitas
· Dapat didahului kata yang
Contoh :
· Adik membaca komik.
· Tika belajar bahasa Indonesia.

3. Objek
Objek adalah unsur yang dikenai kerja oleh subjek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek :
· Dapat menjadi subjek kalimat pasif
· Langsung dibelakang predikat
· Didahului kata bahwa
Contoh :
· Ayah pergi ke kantor.
· Hendra sibuk merapihkan rambut.

4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
· Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
· Menempati posisi di belakang predikat.
· Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Ciri-ciri pelengkap :
· Dibelakang predikat
· Tidak didahului preposisi
Contoh :
· Ibu mengirimi saya uang saku.
· Ayah membelikan adik baju baru.

5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. Ciri-ciri keterangan :
· Bukan unsur utama
· Tidak terikat posisi
Jenis-jenis keterangan :
· Keterangan tempat    :  Mereka akan berlibur ke Hawai.
· Keterangan alat         :  Tukang kayu memotong kayu dengan gergaji.
· Keterangan waktu     :  Saya mengerjakan tugas pukul 7 malam.
· Keterangan tujuan     :  Bayi harus minum susu supaya sehat.
· Keterangan penyerta :  Ayah pergi ke pesta bersama ibu.
· Keterangan cara        :  Perhatikan gambar ini dengan seksama.
· Keterangan similatif   :  Ibu Reni berbicara di rapat sebagai manajer. · Keterangan sebab     :  Pengemis tidak kaya karena malas bekerja.

Pola Kalimat Dasar
Semua kalimat yang digunakan sebenarnya berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja . Pola kalimat dasar bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. S – P                        : Rina sedang belajar.
2. S – P – O                 : Kakak sedang menyusun skripsi.
3. S – P – Pel               : Ayah berternak sapi.
4. S – P – K                 : Agnes konser di New York.
5. S – P – O – Pel        : Dia memberikan saya cokelat.
6. S – P – O – Pel – K : Setiap hari Ibu membuatkan adik bekal makanan.
7. S – P – O – K          : Tika pergi ke sekolah setiap hari.
8. S – P – Pel – K        : Mereka sedih ketika temannya meninggal.


Jenis – Jenis Kalimat 
Menurut strukturnya, terdapat 2 jenis kalimat, yaitu :

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Jika dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah penggabungan dari dua kalimat tunggal atau lebih dengan menggunakan kata penghubung. Jenis-jenis kalimat majemuk :

· Kalimat Majemuk Setara
Penggabungan dua kalimat atau lebih dari kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Contoh :
Ibu pergi ke pasar. (1)
Ayah berangkat ke kantor. (2)
Ibu pergi ke pasar sedangkan Ayah berangkat ke kantor.

· Kalimat Majemuk Rapatan
Gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh :
Hobinya adalah memasak. (1)
Hobinya adalah menjahit. (2)
Hobinya adalah membaca. (3)
Hobinya adalah memasak, menjahit, dan membaca.
· Kalimat Majemuk Bertingkat
Penggabungan dua kalimat atau lebih dari kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalamnya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, bahwa, dan sebagainya.
Contoh :
Tamu datang ketika kami sedang pergi.

· Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Contoh :
Karena hari sudah siang, kami berhenti dan makan siang.

Kata Kerja

Kata kerja dalam bahasa Indonesia adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Kata Kerja Transitif
Kata kerja yang membutuhkan pelengkap atau objek.
Contoh : Saya bermain bola.
Pada kalimat tersebut, predikat membutuhkan objek sebagai penjelasan atau keterangan agar kalimatnya menjadi jelas.

2. Kata Kerja Intransitif
Kata kerja yang tidak membutuhkan pelengkap.
Contoh : Ani sedang mandi.
Pada kalimat tersebut predikat tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena sudah jelas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar