Oleh : Dyan Teza Anggara
Sosiolinguistik adalah
cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat
penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap variasi penggunaan
bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Variasi dalam kajian ini
merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau mempengaruhi perbedaan aspek
sosiokultural dalam masyarakat. Kelahiran Sosiolinguistik merupakan buah dari
perdebatan panjang dan melelahkan dari berbagai generasi dan aliran.
Puncak ketidakpuasan kaum yang kemudian
menamakan diri sosiolinguis ini sangat dirasakan ketika aliran Transformasional
yang dipelopori Chomsky tidak mengakui realitas sosial yang sangat heterogen
dalam masyarakat. Oleh Chomsky dan pengikutnya ini, heterogenitas berupa status
sosial yang berbeda, umur, jenis kelamin, latar belakang suku bangsa,
pendidikan, dan sebagainya diabaikan sebagai faktor yang sangat berpengaruh
dalam menentukan pilihan-pilihan berbahasa. Berpijak dari paradigma ini
Sosiolinguistik berkembang ke arah studi yang memandang bahwa bahasa tidak
dapat dijelaskan secara memuaskan tanpa melibatkan aspek-aspek sosial yang
mencirikan masyarakat.
Istilah sosiolinguistik sendiri sudah
digunakan oleh Haver C. Curie dalam sebuah artikel yang terbit tahun 1952,
judulnya “A Projection of Sociolinguistics: the relationship of speech
to social status” yang isinya tentang masalah yang berhubungan dengan
ragam bahasa seseorang dengan status sosialnya dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok yang berbeda profesi atau kedudukannya dalam masyarakat
cenderung menggunakan ragam bahasa yang berbeda pula.
Dari pengantar ilmu sosiolinguistik
tersebut, beberapa ahli berpendapat tentang studi hal tersebut. Diantaranya:
1. Abdul Chaer
(2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian yang objektif
mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses
sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa
sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Sosiolinguistik
adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.
2. Sumarsono
(2007:2) mendefinisikan Sosiolinguistik sebagai linguistik institusional yang
berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu.
Maksud dari penjelasan tersebut pada dasarnya menyatakan.
3. Rafiek
(2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa dalam
pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari bagaimana
konvensi-konvensi tcntang relasi penggunaan bahasa untuk aspek-aspek lain
tcntang perilaku social.
4. Booiji (Rafiek,
2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang
mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa dan yang
berperan dalam pergaulan.
5. Wijana (2006:7)
berpendapat bahwa sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang memandang
atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa itu
di dalam masyarakat. Pendapat tersebut pada intinya berpegang pada satu
kenyalaan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai
individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial.
6. Fishman. Ia
memberikan defini sosiolinguistik sebagai “the study of the
characteristics of language varities, the characteristics of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change, and change one another within a speech community.”
characteristics of language varities, the characteristics of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change, and change one another within a speech community.”
7. Nababan,
mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi
kemasyarakatan.
8. Wikipedia, Sosiolinguistik adalah
kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara
suatu bahasadigunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat denganmasyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku
berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu
dengan yang lain.
9. Fasold (1993:
ix) mengemukakan bahwa inti sosiolinguistik tergantung dari dua
kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut pilihan
bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa.Kedua, bahasa digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang
kepada orang lain.
Berdasarkan penjelasan
diatas penulis menyimpulkan bahwa. Sosiolinguistik adalah adalah ilmu yang
mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para
pengguna bahasa dengan fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat
bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar