Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi.
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.
1. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggunga jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2. Kurikulum : adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler yang formal juga
kegiatan yang tak formal.
Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata
Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum
di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung
berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan
sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau disekesaikan anak
didik untuk memperoleh ijasah.
Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang
disusun secara sistematis dan logis, di berikan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana atau
harapan.
Zais menjelaskan bahwa kurikulumbukan hanya merupakan
rencana tertulis begi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional yang
beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur lingnkungan dan
kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
Menurut George A. Beaucham (1976 hal 58-59), kurikulum
sebagai bidang studi membentuk suatu teori yaitu teori kurikulum. Selain
sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai rencana pengajaran dan sebagai
suatu sistem (sistem kurikulum) yang merupakan bagian dari sistem persekolahan.
William B. Ragam
Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi
tanggung jawab sekolah.
Robert S. Flaming
Kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan
sebagai seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
David Praff
Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan
formal atau pusat-pusat pelatihan.
Donald F.Gay (1960)dalam Asnah Said, menggunakan
beberapa perumusan kurikulum sebagai berikut:
a. Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan
pelajaran yang secara logis.
b. Kurikulum terdiri atas pengalaman belajar
yang direncanakan untuk membawa perubahan perilaku anak.
c. Kurikulum merupakan desain kelompok
social untuk menjadi pengalaman belajar anak di sekolah.
d. Kurikulum terdiri atas semua pengalaman
anak yang mereka lakukan dan rasakan di bawah bimbingan belajar.
Nengly and Evaras (1976)
Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan
yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil
belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.
Inlow (1966)
Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar
yang disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari
hasil pengajaran.
Saylor (1958)
Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk
mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas tempat bermain,
atau di luar sekolah.
Dalam kamus Webster
tahun 1955
Kurikulum diartikan
sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang
harus di tempatkan untuk mencapai suatu ijasah.
Hamid Hasan (1988)
mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. kurikulum sebagai
suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam
bidang kurikulum dan pendidikan.
2. kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. kurikulum sebagai
suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. kurikulum sebagai
suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku
atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
70. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum
menjadi enam bagian : (1) kurikulum sebagai ide;
(2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum;
(3) kurikulum menurut persepsi pengajar;
(4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas;
(5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan
(6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
(2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum;
(3) kurikulum menurut persepsi pengajar;
(4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas;
(5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan
(6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar