Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.[1] Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.[1] Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati:
Judul : Kurikulum dan
Pengajaran Tahun : 2008
Pengarang : Prof. Dr. S.
Nasution, M. A. Halaman : 5
Penerbit : Bumi Aksara
1. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggunga jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2. Kurikulum : adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler yang formal juga
kegiatan yang tak formal.
Judul : Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum di Sekolah
Pengarang : Dr. h. Nana
Sudjana Tahun : 2005
Penerbit : Sinar Baru
Algensindo Halaman : 3,4,5,7,17
3. Kurikulum : niat dan harapan yang dituangkan dalam
bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah.
4. Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar
mengajar adalah pelaksanaanya. Dalam proses tersebut ada dua subjek yang
terlibat yakni guru dan siswa. Siswa adalah subjek yang dibina dan guru adalah
dubjek yang membina.
5. Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari
kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu.
Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang
terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di
artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau disekesaikan
anak didik untuk memperoleh ijasah.
6. Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang
disusun secara sistematis dan logis, di berikan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana atau
harapan.
7. Kurikulum adalah hasil belajar yang diniati atau
intended learning out comes.
8. Kurikulum adalah program dan pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang di harapkan yang diformulasikan melalui
pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di berikan kepasa
siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau
perkembangan pribadi dan kompetensi social anak didik.
9. Kurikulum adalah rencana atau program belajar dan
pengajaran adalah pelaksanaan atau operasionalisasi dari rencana atau program.
10. Kurukulum adalah alat atau saran untuk mencapai
tujuan pendidikan melalui proses pengajaran.
11. Kurikulum adalah sesuatu yang diinginkan atau
dicita-citakan untuk anak didik. Artinya, hasil belajar yang diinginkan yang
diniati agar dimiliki anak.
Judul :Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek Tahun : 2005
Pengarang : Prof. Dr.
Nana Syaodih Sukmadinata Halaman : 4,5,6
Penerbit : PT Remaja
Rosdakarya, Bandung
12. (Ronald. C. Doll, 1974, Hal 22) The commonly
accepted definition of the curriculum has changed from content of course of
study and list of subject and courses to all the experience which are offered
to learnes unders the auspises or direction of the school.
13. (Johnson, 1967, hal 130) Kurikulum….a structured
series of itended learning out comes.
14. Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana
yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
15. (Beauchamp, 1968, hal 6) A curriculum is a written
document which may contain many ingredients, but basically it is the plant for
education of pupils during their enrollment in given school. Beauchamp lebih
memberikan tekanan behwa kurikulum adalah siatu rencana pendidikan atau
pengajaran.
16. Caswel dan Chambell dalam buku mereka yang
terkenal Curriculum Development (1935), kurikulum….to be composed of all
experience children have a under the guidance of teacher.
17. Zais menjelaskan bahwa kurikulumbukan hanya
merupakan rencana tertulis begi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional
yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur lingnkungan dan
kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
18. Menurut Robert S. Zais (1976, hal 3), kurikulum
sebagai bidang studi mencakup :1. The range of subject matters with which it is
concerned (the substantive structure), and 2. The procedures of inkiuri and
practice it follows (the syntactical structure).
19. Menurut George A. Beaucham (1976 hal 58-59),
kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu teori yaitu teori kurikulum.
Selain sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai rencana pengajaran dan
sebagai suatu sistem (sistem kurikulum) yang merupakan bagian dari sistem
persekolahan.
Judul
: Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Dasar Pemahaman dan Pengembangan
Pengarang
: Mashur Muslich Tahun : 2008
Penerbit
: Bumi Aksara Halaman : 1
20. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidika
Nasional Pasal 1 ayat 19
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Judul
:Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pengarang
: Dr. Wina Sanjaya, M. Pd.
Tahun
: 2005
Halaman
: 2-5
21. Pengertian kurikulum sebagai mata dan isi
pelajaran dapat ditemukan dari definisi yang dikemukakan oleh Robert M.
Hutchins (1936) yang menyatakan :
The curriculum should include grammar, reading, the
toric and logic, and mathematic and addition at the secondary level introduce
the great books of the western world.
22. Pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar
mengandung makna bahwa kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa
baik diluar maupun di dalam sekolah asal kegiatan tersebut berasa di bawah tanggung
jawab guru (sekolah).
23. Dorris Lee dan Murray Lee (1940), menyatakan
kurikulum sebagai : Those experience of the child which the school in any way
utilizes or attepts to influence.
24. H.H. Giles S. P, Mc Chutcen dan A. N Zechiel: The
curriculum…The total experience with which the school deals in educating young
people.
25. Romine (tokoh pendidikan) 1945
Curriculum interpreted to mean all of the organized
courses, activities and experience which pupils have under direction of school
wether in the class room or not.
26. Saylor and Alexander (1956)
The curriculum is the sum total of schools efforts to
influence learning, wheter in class room, on the playground, or out of school.
27. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar,
Hilda Taba (1962):
A curriculum is a plan for learning therefore, whai is
know about the learning process and the development of the individual has
bearing on the shaping of the curriculum.
28. Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) dan Peter
F. Olivva (1982) kurikulum pada dasarnya adalah sebuah perencanaan atau program
pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.
Judul
: Dasar- Dasar Kurikulum Bahasa
Pengarang
: Prof.Dr. Henry Guntu Tarigan
Tahun
: 1992
Halaman
: 3
29. Kurikulum adalah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling penting dalam konteks PBM.
Judul
: Curriculum Development and Instructional Planning
Pengarang
: Dr. H.Larry Winecoff
Tahun
: 1988
Halaman
: 1
30. The Curriculum is generally defined as a plan
developed to facilitate the teaching / learning procces under the direction and
guidance of a school, college or university and its staf member.
31. Curriculum includes all of the planed activities
and events which take place under the auspicies of and educational institution
both formal and informal
Judul : Upaya
Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran
Pengarang : Drs.
Cece Wijaya,dkk
Tahun : 1988
Halaman : 24
32. Kurikulum dalam arti luas yaitu meliputi seluruh
program dan kehidupan dalam sekolah.
Judul : Perencanaan dan
Pengembangan Kurikulum
Pengarang : Prof.
Drs. H. Darkir
Tahun : 2004
Halaman : 1, 2, 4, 5, 6
33. Kurikulum adalah alat untuk mencapai pendidikan.
34. Kurikulum adalah program pendidikan bukan program
pengajaran, yaitu program yang direncanakan, diprogramkan dan dirancang yang
berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu
yang lalu,sekarang maupun yang akan datang.
35. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan.
36. William B. Ragam
Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi
tanggung jawab sekolah.
37. Robert S. Flaming
Kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan
sebagai seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
38. David Praff
Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan
formal atau pusat-pusat pelatihan.
39. Donald F.Gay (1960)dalam Asnah Said, menggunakan
beberapa perumusan kurikulum sebagai berikut:
a. Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan
pelajaran yang secara logis.
b. Kurikulum terdiri atas pengalaman
belajar yang direncanakan untuk membawa perubahan perilaku anak.
c. Kurikulum merupakan desain kelompok
social untuk menjadi pengalaman belajar anak di sekolah.
d. Kurikulum terdiri atas semua pengalaman
anak yang mereka lakukan dan rasakan di bawah bimbingan belajar.
40. Nengly and Evaras (1976)
Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan
yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil
belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.
41. Inlow (1966)
Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar
yang disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari
hasil pengajaran.
42. Saylor (1958)
Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk
mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas tempat bermain,
atau di luar sekolah.
Judul
: Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru
Pengarang
:Kunandar, S. Pd, M. Si, dalam 2007
Penerbit:
PT. Raga Grafindo Persada Hal : 122-123
43. Dalam kamus Webster
tahun 1955
Kurikulum diartikan
sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang
harus di tempatkan untuk mencapai suatu ijasah.
Judul
: Asas-Asas Kurikulum.. Penerbit : Bumi Aksara
Pengarang
: Prof. Dr. S. Nasution, M. A Halaman : 4,5,6,7,8
Beberapa definisi kurikulum dari beberapa
ahli:
44.
J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for
Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut”
The curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning,
whether in the class room, on the play ground, or out of school. Jadi segala
usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di
halaman sekolah, atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga
apa yang disebut kegiatan ekstra kulikuler.
45.
Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High School Curriculum (1965)
memandang kurikulum sebagai ” all of the activities that are provided for
student by the school”.
46.
B. Othanel smith, W. O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum
sebagai ” a asequence of potential experiences set up in the school for the
purpose of displlning children and yoyuth in group ways of thinking and
acting”.
47.
William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1966), menjelaskan
arti kurikulum sebagai berikut : The tendency in recent decades has been to use
the term in a broader sense to refer to the whole life and program of the
school. The term is used…to include all the experiences of children for which
the school accepts responsibility. It denotes the results of efferots on the
part of the adults of the children the finest, most whole some influences that
exist in the culture.
48.
J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku school improvement. Menurut
mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara
mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan
dan penyuluhan, supervise dan administrasi dan hal-hal structural mengenai
waktu, jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran.
49.
Alice Miel, dalam bukunya Changing the curriculum: a social process (1946), Ia
mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinanpengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani
sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia.
50.
Edward A. Krug dalam The secondary school curriculum (1960) menunjukkan
pendirian yang terbatas tapi realitas tentang kurikulum. Definisinya adalah ” A
curriculum consists of the means used to achieve or carry out given purpose of
schooling
51.
Smith dan kawan-kawan memandang kurikulum sebagai rangkaian pengalaman yang
secara potensial dapat di berikan pada anak.
52.
Dalam kamus Webster (1955) kurikulum diberi arti : a. a course esp. a specified
fixed as in a school or college. As one leading to a degree. b. The whole body
of course offered in ad educational institution or department there of, the
usual sense. Disini kurukulum khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran,
yakni sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuluah di perguruan tunggi,
yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijasah atau tingkat.
Sumber:
Makalah Masalah Pengembangan Konsep Kurikulum oleh Rachmayanti Tihan Tahun 2007
53. Kurikulum sebagai salah
satu bentuk perubahan untuk memperbaiki proses pendidikan sehingga tercipta
suatu efektifitas sekolah dimana ada suatu kombinasi antara apa yang telah
dihasilkan sekolah (school output) dan apa yang telah dimasukkan ke dalam
sekolah (school input).
54. Kurikulum itu dapat
didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan sebagai
panduan guru untuk mengajar dan sisiwa untuk belajar.
55. Kurikulum merupakan
tujuan dari pada hasil pembelajaran untuk menciptakan interaksi siswa yang
diharapkan.
56. Kurikulum adalah
urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk mendisiplinkan cara
berfikir dan bertindak (Valiga, T & Magel, C.)
57. Kurikulum secara
pribadi adalah suatu jadwal dimana tidak mencakup semua pelajaran yang
menyangkut teori maupun praktek yang dibuat oleh lembaga pendidikan untuk
diterapkan oleh peserta didik selama mengikuti proses pendidikan tertentu
sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
58. Kurikulum dapat
dipandang sebagai produk dimana hal ini menunjukkan suatu dokumen hasil
perencanaan, pengembangan dan konstruksi kurikulum. Konsep yang dominant adalah
mengenai kurikulum sebagai bahan yang diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh
murid.
59. Kurikulum sebagai
program meliputi peristiwa di sekolah yang direncanakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
60. Kurikulum sebagai
kegiatan belajar sehingga tidak hanya mementingkan bahan tapi juga mementingkan
proses belajar. Hal ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap terhadap
belajar dan mementingkan hasil.
61. Kurikulum sebagai
pengalaman
62. Kurikulum merupakan
langkah untuk menerjemahkan bahan yang tercantum didalamnya sehingga dibutuhkan
suatu strategi mengajar yang meliputi metode, prosedur, dan teknik yang
digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan.
63. Kurikulum yaitu
serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar untuk mengajar yang
bersifat khusus.
64. Kurikulum adalah
suatu bagian dari manajemen pendidikan.
Sumber:
www.bsn.or.id/SNI
65. Kurikulum adalah
serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu,
yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi. (Badan
Standardisasi Nasional SIN 19-7057-2004 tentang Kurikulum Pelatihan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan).[1]
66. Dalam pandangan
klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu
sekolah atau pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah.
67. George A. Beauchamp
(1986) mengemukakan bahwa : ” A Curriculun is a written document
which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the
education of pupils during their enrollment in given school”.
68. Dalam pandangan
modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau
sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh
Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum yaitu to
be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers. Dipertegas lagi oleh
pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa : ”
…the curriculum has changed from content of courses study and list of subject
and courses to all experiences which are offered to learners under the auspices
or direction of school.
69. Hamid Hasan (1988)
mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. kurikulum sebagai
suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam
bidang kurikulum dan pendidikan.
2. kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. kurikulum sebagai
suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. kurikulum sebagai
suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku
atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
70. Purwadi (2003)
memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum sebagai ide;
(2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan
dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4)
kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di
kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta
didik; dan (6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar