Hartman dan Storck (1972) membedakan variasi
berdasarkan kriteria (a) latar belakang geografi dan sosial penutur, (b) medium
yang digunakan, dan (c) pokok pembicaraan. Preston dan Shuy (1979)
membagi variasi bahasa, khususnya untuk bahasa Inggris Amerika berdasarkan (a)
penutur, (b) interaksi, (c) kode, dan (d) realisasi. Halliday (1970, 1990)
membedakan variasi bahasa berdasarkan (a) pemakai yang disebut dialek, dan (b)
pemakaian yang disebut register. Seangkan ,Mc. David (1969) membagi variasi
bahasa ini berdasarkan (a) dimensi regional, (b) dimensi sosial, dan (c)
dimensi temporal. Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa
tersebut, dimulai dari segi penutur dengan berbagai kaitannya, dilanjutkan
dengan segi penggunaannya juga dengan berbagai kaitannya.
1. Variasi
bahasa dari segi penutur
a. Variasi bahasa idiolek
Variasi bahasa idiolek
adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek. setiap
orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.
b. Variasi bahasa dialek
Variasi bahasa dialek
adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang
berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa
dialek Bayumas,
Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal
Variasi bahasa kronolek
atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok
sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
d. Variasi bahasa sosiolek
Variasi bahasa sosiolek
adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial
para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para
penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan,
keadaan sosial ekonomi, dan lain sebagainya.
e. Variasi bahasa berdasarkan usia
Variasi bahasa berdasarkan
usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya
variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan
Yaitu variasi bahasa yang
terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang
hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan
orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat
sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan
mahasiswa atau para sarjana.
g. Variasi bahasa berdasarkan seks
Variasi bahasa berdasarkan
seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria
atau wanita. Misalnya, variasi
bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.
bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.
h. Variasi bahasa berdasarkan profesi,
pekerjaan, atau tugas para penutur
Variasi bahasa berdasarkan
profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan
tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh para
buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan
variasi bahasa.
i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat
kebangsawanan
Variasi bahasa berdasarkan
lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail dengan lingkat dan kedudukan
penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya. Misalnya, adanya
perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh raja (keturunan raja) dengan
masyarakat biasa dalam bidang kosa kata, seperti kata mati digunakan untuk
masyarakat biasa, sedangkan para raja menggunakan kata mangkat.
j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi
para penutur
Variasi bahasa berdasarkan
tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang mempunyai kemiripan
dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonomi
bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan.
Misalnya, seseorang yang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi akan mempunyai
variasi bahasa yang berbeda dengan orang yang mempunyai tingkat ekonomi lemah.
Berkaitan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat golongan, status dan kelas
sosial para penuturnya dikenal adanya variasi bahasa akrolek, basilek, vulgal,
slang, kulokial, jargon, argoi, dan ken. Adapun penjelasan tentang variasi
bahasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. akrolek
adalah variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi
darivariasi sosial lainya;
2. basilek
adalah variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan dipandang
rendah.
3. vulgal
adalah variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa yang kurang
terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;
4. slang
adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia;
5. kolokial
adalah variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yangcenderung
menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis. Misalnya dok (dokter),
prof (profesor), let (letnan), nda (tidak), dll
6. jargon
adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial
tertentu. Misalnya, para montir dengan istilah roda gila, didongkrak, dll;
7. argot
adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi tertentu dan
bersifat rahasia. Misalnya, bahasa para pencuri dan tukang copet kaca mata
artinya polisi;
8. ken
adalah variasi sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek penuh dengan
kepura-puraan. Misalnya, variasi bahasa para pengemis.
2. Variasi
bahasa dari segi pemakaian
Variasi bahasa berkenaan
dengan pemakaian atau funsinya disebut fungsiolek atau register adalah variasi
bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa.
Misalnya bidang jurnalistik, militer, pertanian, perdagangan, pendidikan, dan
sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya
adalah dalam hal kosakata. Setiap bidang kegiatan biasanya mempunyai kosakata
khusus yang tidak digunakan dalam bidang lain. Misalnya, bahasa dalam karya
sastra biasanya menekan penggunaan kata dari segi estetis sehingga dipilih dan
digunakanlah kosakata yang tepat.Ragam bahasa jurnalistik juga mempunyai ciri
tertentu, yakni bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas. Sederhana karena
harus dipahami dengan mudah; komunikatif karena jurnalis harus menyampaikan
berita secara tepat; dan ringkas karena keterbatasasan ruang (dalam media
cetak), dan keterbatasan waktu (dalam media elektronik). Intinya ragam bahasa
yang dimaksud di atas, adalah ragam bahasa yang menunjukan perbedaan ditinjau
dari segi siapa yang menggunakan bahasa tersebut.
3. Variasi
bahasa dari segi keformalan
Variasi bahasa berdasarkan
tingkat keformalannya, Chaer (2004:700) membagi variasi bahasa atas lima macam
gaya, yaitu:
a. Gaya atau ragam beku (frozen)
Gaya atau ragam beku adalah
variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat,
misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah, dan sebagai nya.
b. Gaya atau ragam resmi (formal)
Gaya atau ragam resmi
adalah variasi bahasa yang biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas,
surat-menyurat, dan lain sebagainya.
c. Gaya atau ragam usaha (konsultatif)
Gaya atau ragam usaha atau
ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa di
sekoiah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau
produksi.
d. Gaya atau ragam santai (casual)
Gaya bahasa ragam santai
adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi untuk
berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu istirahat dan
sebagainya.
e. Gaya atau ragam akrab (intimate)
Gaya atau ragam akrab
adalah variasi bahasa yang biasa digunakan leh para penutur yang hubungannya
sudah akrab. Variasi bahasa ini biasanya pendek-pendek dan tidak jelas.
f. Variasi bahasa dari segi sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang
digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan
dari variasi bahasa yang digunakan. salah satunya adalah ragam atau variasi
bahasa lisan dan bahasa tulis yang pada kenyataannya menunjukan struktur yang
tidak sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar