BAB 1 MORFOLOGI (TATA
BENTUK)
Pada bagian ini akan
dipaparkan:
1. pengertian morfologi;
2. perbandingan morfologi dengan leksikologi;
3. perbandingan morfologi dengan etimologi; dan
- morfologi dengan sintaksis
A. Pengertian Morfologi
Morfologi atau tata
bentuk (Ingg. morphology; ada pula yang menyebutnya morphemics) adalah bidang
linguistic yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal
(Verhaar, 1984 : 52). Dengan perkataan lain, morfologi mempelajari dan
menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata. Dalam linguistik
bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yaitu perubahan suatu
bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang
berbeda (baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan
terbentuk (Alwasilah, 1983 : 101).
Untuk memperjelas
pengertian di atas, perhatikanlah contoh-contoh berikut dari segi struktur atau
unsur-unsur yang membentuknya,
a.
|
makan
makanan
dimakan
termakan
makan-makan
dimakankan
rumah makan
|
b.
|
main
mainan
bermain
main-main
bermain-main
permainan
memainkan
|
Contoh-contoh yang
terpampang di atas, semuanya disebut kata.Namun demikian, struktur
kata-kata tersebut berbeda-beda.Kata makan terdiri atas satu
bentuk bermakna.Kata makanan, dimakan, dan termakan masing-masing
terdiri atas dua bentuk bermakna yaitu –an, di-, ter- dengan makan.Kata makan-makan terdiri
atas dua bentuk bermaknamakan dan makan.Rumah makan pun
terdiri atas dua bentuk bermakan rumah dan makan.
Kata main, sama dengan kata makan terdiri atas
satu bentuk bermakna, sedangkan katamainan, bermain, main-mainan, permainan,
memainkan masing-masing terdiri atas dua buah bentuk bermakna
yakni –an, ber-, main, per-an, me-kan dengan main.
Kata bermain-main terdiri atas tiga bentuk bermakna ber-,
main, dan main.
Berdasarkan contoh di
atas, kita dapat mengetahui bahwa bentuk-bentuk tersebut dapat berubah karena
terjadi suatu proses. Kata makan dapat berubah menjadi makanan,
dimakan, termakan karena masing-masing adanya penambahan –an,
di-, dan ter-, dapat pula menjadi makan-makan karena
adanya pengulangan, dapat pula menjadi rumah makankarena
penggabungan dengan rumah. Perubahan bentuk atau struktur kata
tersebut dapat pula diikuti oleh perubahan jenis atau makna kata.Kata makan termasuk
jenis atau golongan kata kerja sedangkan makanan termasuk
jenis atau golongan kata benda.Dari segi makna kata makan maknanya ‘memasukan
sesuatu melalui mulut’, sedangkan makanan maknanya ‘semua
benda yang dapat dimakan’.
Seluk-beluk struktur
kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan
arti atau makna kata seperti contoh di atas itulah yang dipelajari oleh bidang
morfologi (Ramlan, 1983 : 3). Prawirasumantri (1985 : 107) lebih tegas merinci
bidang yang dibahas oleh morfologi yakni : (1) morfem-morfem yang terdapat
dalam sebuah bahasa, (2) proses pembentukan kata, (3) fungsi proses pembentukan
kata, (4) makna proses pembentukan kata, dan (5) penjenisan kata.
B. Perbandingan Morfologi dengan Leksikologi
Kata kosong mempunyai
berbagai makna dalam pemakaiannya, antara lain :
1) Tidak ada isinya; misalnya: peti besinya telah kosong.
2) Hampa, berongga (geronggang) di dalamnya; misalnya: tinggal
butir-butir padi yang kosong.
3) Tidak ada yang menempati; misalnya: rumah itu kosong.
4) Terluang; misalnya: waktu kosong.
5) Tidak mengandung sesuatu yang penting atau berharga; misalnya:
perkataannya kosong. (Poerwadarminta, 1985 : 524).
Selain itu, ada pula
kata-kata mengosongkan ‘menjadikan kosong’, pengosongan‘perbuatan
mengosongkan’, kekosongan ‘keadaan kosong’ atau ‘menderita
sesuatu karena kosong’.
Morfologi danLeksikologi
sama-sama mempelajari kata, ari kata, akan tetapi si antara keduanya terdapat
perbedaan. Leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung
dalam kata atau yang lazim disebut arti leksis atau makna leksikal, sedangkan
morfologi mempelajari arti yang timbul akibat peristiwa gramatis yang biasa
disebut arti gramatis atau makna gramatikal.Sebagai contoh kita bandingkan kata
kosong dengan mengosongkan. Kedua kata itu masing-masing mepunyai arti leksis
atau makna leksikal.Kosong antara lain artinya ada lima butir
seperti yang tertera pada contoh di atas, sedangkanmengosongkan makna
atau artinya ‘menjadikan atau membuat jadi kosong’. Mengenai arti leksis kedua
kata tersebut dibicarakan dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi
dibicarakan makna atau arti yang timbul akibat melekatnya imbuhan atau afiks
meN-kan.
C. Perbandingan Morfologi dengan Etimologi
Dalam penyelidikan
makna, morfologi berdekatan dengan leksikologi, sedangka dalam penyelidikan
bentuk, morfologi berdekatan dengan etimologi, yakni ilmu yang menyelidiki
seluk-beluk asal-usul kata secara khusus (Ramlan 1978 dalam Prawirasumantri,
1985 : 109).
Walau morfologi dan
etimologi mempelajari masalah yang sama yakni perubahan bentuk, namun ada
perbedaannya. Morfologi mempelajari perubahan kata yang disebabkan atau yang
terjadi akibat sistem bahasa secara umum.Sebagai contoh, dari kata pakai terbentuk
kata-kata baru pakaian, memakai, dipakai, terpakai, berpakaian.Perubahan-perubahan
itu disebabkan oleh sistem bahasa yaitu sistem afiksasi atau pembubuhan
afiks.Gejala itulah yang dipelajari oleh morfologi. Namun perhatikanlah
contoh-contoh berikut:kenan di samping berkenan; ia di
samping dia, yang, dan –nya dan tuan di
samping tuhan. Perubahan-perubahan tersebut bukan bersifat umum
atau bukan akibat sistem bahasa Indonesia. Perubahan tersebut hanya terjadi
untuk kata-kata tersebut, tidak berlaku untuk kata-kata lain.
Perubahan-perubahan itu bukan dipelajari oleh morfologi atau ilmu asal-usul
kata.
D. Perbandingan Morfologi dengan Sintaksis
Satu lagi cabang ilmu
bahasa yang berdekatan dengan morfologi yaitu sintaksis. Kata sintaksis berasal
dari bahasa Yunani sun “dengan” dan tattien “menempatkan”.
Dengan jelas, menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau
kalimat dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar, 1985 : 70).
Bidang sintaksis
menyelidiki semua hubungan antarkata dan antarkelompok kata dalam kalimat. Di
lain pihak, morfologi mempelajari seluk-beluk kata itu sendiri secara mandiri
tanpa memperhatikan hubungannya dalam kalimat. Tegasnya dapat dikatakan bahwa
unsur yang paling kecil yang dipelajari oleh morfologi ialah morfem dan yang
paling besar ialah kata, sedangkan sintaksis mempelajari unsur yang paling
kecil ialah kata dan yang terbesar kalimat (Prawirasumanttri, 1985 : 110).
Ramlan (1980 : 5)
memberikan contoh untuk membedakan bidang garapan morfologi dan sintaksis dalam
kalimat, “Ia mengadakan perjalanan.” Jika kita membicarakan iasebagai
bentuk tunggal, mengadakan dan perjalanan sebagai
bentuk kompleks, termasuk garapan bidang morfologi, tetapi jika pembicaraan
mengenai ia sebagai subjek, mengadakansebagai
predikat dengan kata perjalanan sebagai objek termasuk
garapan sintaksis.
Dengan membaca uraian di
atas, kita seolah-olah dapat dengan mudah mengetahui batas yang tegas bidang
garapan morfologi dengan sintaksis.Sebenarnya tidaklah selalu demikian.Kita
ambil contoh bentuk-bentuk ketidakadilan, ketidakmampuan, danketidaktentraman.
Pembicaraan kata-kata tersebut sebagai bentuk kompleks yang terdiri atas
bentuk ke-an dengan tidak adil, tidak
mampu, tidak tentram termasuk ke dalam bidang morfologi. Akan tetapi
pembicaraan mengenai hubungan antara tidak dengan adil,mampu,
dan tentram termasuk ke dalam bidang sintaksis.
Pembicaraan tentang bentuk yang salah satu unsurnya berupa afiks atau imbuhan
termasuk dalam bidang morfologi, sedangkan bentuk yang semua unsurnya berupa
kata (bentuk yang seperti itu sering disebut frase) termasuk ke dalam bidang
sintaksis (Ramlan dalam Prawirasumantri, 1985 : 110).
Contoh lain yang
menunjukkan bahwa morfologi dan sintaksissulit ditentukan batasnya yaitu
pembicaraan tentang kata majemuk yang semua unsurnyapokok kata atau kata
seperti:tinggi hati, keras kepala, sapu tangan, dan sejenisnya.
Pembicaraan bentuk-bentuk seperti itu tampaknya seperti termasuk kedalam
sintaksis, tetapi karena bentuk-bentuk itu mempunyai sifat seperti kata, maka
pembicaraannya termasuk ke dalam bidang morfologi.Hal itu disebabkan karena
kata majemuk termasuk golongan kata.Bukankah morfologi mempelajari kata sebagai
unsur yang terbesar?
E. Uji Pemahaman Materi
Untuk
menguji apakah anda memahami materi yang dipaparkan di atas atau belum,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
A. Silanglah huruf yang berada di depan jawaban yang paling tepat.
1. Hal-hal berikut ini disdeskripsikan dalam morfologi, kecuali …
a. morfem-morfem yang terdapat dalam suatu
bahasa
b. proses pembentukan kata dalam suatu bahasa
c. makna gramatikal kata-kata bentukan dalam
suatu bahasa
d. makna hubungan antarkata dalam kelompok kata
e. fungsi proses pembentukan kata
2. Satuan gramatik yang dibahas oleh morfologi ialah …
a. morfem
b. kata
c. morfem dan kata
d. frase, klausa, kalimat
e. morfem, kata, frase, klauda, dan kalimat
3. Morfologi dan etimologi, sama-sama mempelajari bentuk kata, namun
ada perbedaannya. Perubahan bentuk yang dipelajari oleh etimologi …
a. disebabkan oleh sistem bahasa yang dipelajari
b. disebabkan bukan oleh sistem bahasa yang
dipelajari
c. tidak mempedulikannya
d. kata yang terdapat dalam kamus
e. a, b, dan c benar
4. Buku mempunyai makna antara lain: (1) tulang sendi, (2) butir atau
gumpal (garam sebuku), (3) setampang atau selipat (tembakau lima buku, bamboo
sebuku). Pembahasan makna kata seperti itu, hasil telaah bidang …
a. etimologi
b. leksikologi
c. sintaksis
d. semantik
e. morfologi
5. Seorang mahasiswa menganalisis kalimat, “Rudi membeli buku tulis.”
Salah satu hasil analisisnya berbunyi, “Rudi dalam kalimat itu sebagai pelaku”.
Pendekatan analisis yang digunakan mahasiswa tersebut adalah …
a. morfologi
b. leksikon
c. etimologi
d. sintaksis
e. semantik
6. Kata perlakuan terdiri atas dua unsur yaitu per-an dan laku.
Pernyataan tersebut merupakan hasil analisis bidang …
a. morfologi
b. etimologi
c. sintaksis
d. semantik
e. leksikologi
7. Kata ilmu yang dalam bahasa Indonesia berarti
“pengetahuan” berasal dari bahasa Arab Ilmun yang berasal
dari alama. Kesimpulan tersebut merupakan hasil telaah …
a. etimologi
b. morfologi
c. sintaksis
d. leksikologi
e. semantik
8. Morfologi mempunyai persamaan dengan leksikologi yaitu sama-sama
mempelajari …
a. bentuk kata
b. perubahan kata
c. jenis kata
d. fungsi proses pembentukan kata
e. makna kata
9. Kata merupakan objek penyelidikan morfologi maupun sintaksis.
Namun demikian terdapat perbedaan perlakuan di antara dua bidang tersebut. Yang
ditinjau sintaksis …
a. kata itu sendiri
b. hubungan antarkata dalam kelompok kata
c. hubungan morfem ikat dengan kata
d.bentuk-bentuk kata
e. arti dan fungsi kata
10. Ayah
melambaikan tangannya berulang-ulang. Kalimat tersebut berpola SPOK. Pernyataan tersebut merupakan
hasil analisis bidang …
a. sintaksis
b. morfologi
c. leksikologi
d. semantik
e. etimologi
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secarasingkat dan tepat
!jawaban anda kerjakan di rumah dan hasilnya anda kumpulkan satu minggu
kemudian.
1) a. Apa yang dimaksud dengan morfologi?
b. Sebutkan satuan gramatik yang menjadi garapan
morfologi !
c. Sebutkan pula rincian lingkup bahasan
morfologi?
2) Apa perbedaan dan persamaan
morfologi dengan:
a. leksikologi;
b. etimologi; dan
c. sintaksis.
Penjelasan yang anda berikan hendaknya disertai
dengan contoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar